Lima Falsafah Jawa

Ada 5 Falsafah Jawa yang berguna untuk kita menghadapi perjalanankehidupan kita. Mudah-mudahan sedikit informasi ini bisa menambah pengetahuan kitasemua :

1. Wisma (rumah)
2. Garwa (istri)
3. Turangga (kuda)
4. Curiga (keris)
5. Kukila (burung)

1. Wisma (rumah) yang dimaksud bukan berarti sebuah bangunan fisik yangbagus dan indah serta mahal. Rumah yang sederhana namun memilikiketentraman di dalamnya jauh lebih berharga. Memiliki rumah bukanberarti harus dengan membeli, mungkin cukup dengan sewa, atau menempatirumah dinas. Tetapi rumah tersebut tentunya merupakan rumah yang dapatmenjadi tempat berlindung dari panas dan hujan (secara harfiah, maupunsecara makna: dari berbagai masalah).


2. Garwa (istri) yang dimaksud di sini bukan yang sekedar cantik, molek danseksi. Tetapi wanita yang bisa menjadi siGARaning nyaWA (belahan jiwa),yang mampu memberikan ketentraman jiwa bagi suaminya. Istri yang mampumenjadi teman bercanda dan berfikir serius tentang kondisi rumah tangga.Istri yang bisa dimanjakan sekaligus bisa menjadi tempat bermanja. Yangbisa menemani suaminya di kala susah dan senang, bisa bekerjasama dengansuaminya dalam segala urusan.

3. Turangga (kuda) adalah tunggangan bagi seorang pria untuk menuju tempattujuannya. Mungkin di jaman sekarang bisa digantikan dengan sepeda,sepeda motor atau mobil. Tetapi makna lain dari turangga adalah saranauntuk mencapai tujuan, baik tujuan duniawi maupun akhirat. Jadi bisadiartikan dengan sarana untuk mendapatkan nafkah bagi keluarga, termasukmodal untuk bekerja, ketrampilan, pendidikan, keahlian, kemampuanmembina relasi, dll.

4. Curiga (keris) adalah senjata untuk mempertahankan hidup sekaligus lambang kehormatan seorang pria. Bukan berarti sekarang harus digantidengan senapan atau pistol. Sarana mempertahankan hidup dan membelakehormatan ini juga bisa berarti bahwa pria itu harus memiliki prinsipdalam kehidupannya, sehingga tidak kehilangan harga diri dan kehormatan.

5. Kukila (burung) adalah lambang kesenangan (hobby) yang bisa digunakanuntuk mengisi waktu luang atau menghibur diri saat menghadapi tantangandan tekanan masalah dalam kehidupan. Termasuk di sini adalah ketekunandalam merawat (burung -apalagi perkutut- memerlukan perawatan serius),kemampuan menilai (membandingkan suara burung yang merdu), dll. Saat ini, mungkin hobby ini bisa diganti dengan kegiatan lainnya sepertikesenian, olah raga, dll.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Lima Falsafah Jawa"